Looking For Anything Specific?

Kemirisan Dibalik Viral Celana Dalam Pria Dibuat menjadi Bra Wanita

Belakangan ada postingan seorang perempuan yang membagikan foto ia "menyulap" celana dalam lelaki, entah itu milik suaminya, ayahnya, abangnya entah siapa, menjadi bra. Dan baru-baru ini ada yang mengikuti jejaknya dengan meng-upload foto serupa. 


Melihat postingan seperti ini, saya hanya bisa terkejoed dan terhairan-hairan. Dalam hati timbul pertanyaan, kenapa bertambah lagi orang-orang yang seperti kehilangan "urat" malu. Memfoto tubuh bagian atas, yang cuma menutup bagian dada, itupun diposting di media sosial. Alasannya? Demi sesuatu yang viral, kreatif, ide baru, inovasi, endebla endeble syubida papap. 

Halaaaah ...!

Bukan bermaksud sok tertutup, sok suci, sok agamis. Bukan pula karena nggak ada selera humor dan hidup saya kaku kayak kanebo kering yang tidak bisa diajak bercanda. Hanya saja sebagai sesama perempuan, rasanya kok miris gitu dengan fenomena seperti ini. 

"My body, my rule."

Memang setiap orang berhak dengan apa yang mereka miliki, termasuk tubuhnya. Mau diapain juga terserah mereka. Mau dibuka ditutup, itu pilihan mereka. Mau mereka berekspresi, mereka berusaha terlihat cantik dan menarik serta menunjukkan ke dunia mereka bangga dengan fisik yang mereka punya. It's OK. 

Berusaha eksis dan dilihat orang lain dengan melakukan sesuatu, meski harus memperlihatkan bagian tubuh yang mestinya tidak dipertontonkan, sebenarnya hak mereka juga. Tapi toh, ya, kepuasan seperti apa yang didapatkan dengan itu semua?

Bukankah suatu saat semua akan ada pertanggung jawabannya? 

Bicara aurat, bicara bagian tubuh yang mesti ditutup, sebenarnya sangat sensitif. Akan ada yang merasa dijulidin, akan ada yang merasa dinyinyir, dan dicampuri urusannya. 

Tapi tetap, sesuatu yang tertutup terlihat elegan. Sebagaimana pakaian yang ada di toko, yang terbaik akan diletakkan di etalase, ditutup kaca. 

Jadi postingan ini sebenarnya tentang aurat apa tentang viral celana dalam pria disulap jadi bra wanita? 

Postingan ini tentang kemirisan terhadap fenomena upload foto menutup bagian dada dengan celana dalam pria. Bukan media penutupnya, tapi penampakan fotonya yang pastinya tidak nyaman dilihat oleh semua orang.

Oke lah jika penampakannya biasa karena ukuran yang minimalis, coba yang semok-semok aduhai. Oalaaahh, betapa liarnya imajinasi kotor nantinya yang akan terpancing oleh foto yang diposting. Kan postingannya disebar luaskan yang berarti menjangkau banyak orang dan berbagai isi kepala. 

Oh, come on, masih banyak ide lain yang lebih bermanfaat. Kalaupun merasa menjadikan celana dalam pria sebagai bra wanita adalah sebuah inovasi berguna, banyak kreatifitas yang bisa dibagikan dengan cara yang lebih baik, lebih sopan dan tidak mesti mengganggu kenyamanan mata memandang. Tanpa menyeret urat nafsu lawan jenis. 


Post a Comment

0 Comments