Tau, dong, drama Korea alias drakor yang lagi hits beud, "The World of the Married"?
Drama tentang dokter berkarir bagus yang menjalani pernikahan begitu harmonis, namun ternyata di belakangnya, si suami bermain gila. Suami yang terlihat pekerja keras, romantis dan sayang keluarga, ternyata punya wanita lain di hidupnya.
Padahal istrinya pintar, memiliki penghasilan besar, disegani banyak orang, pandai memasak, pandai memuaskan suami, berdedikasi tinggi sebagai istri yang berbakti kepada suami. Menerima suaminya apa adanya dan mempercayai suaminya begitu dalam.
Tapi apa yang dilakukan suami?
Suaminya diam-diam berselingkuh. Dengan bermain cantik ia khianati istrinya, demi bisa bersama dengan seorang daun muda yang cantik jelita.
Kisah drama ini tidak jauh beda dengan gambaran rumah tangga seseorang, pemilik akun Twitter dengan nama Asasalma. Meski tak sama persis, namun kisah mereka memiliki garis besar yang sama.
Beliau adalah seorang guru PNS sebuah SLTA. Tidak hanya mengajar, beliau juga aktif menulis modul pembelajaran yang dari sana bisa mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangga. Dengan demikian, ia dan suami kemudian sepakat untuk membagi penghasilan mereka: penghasilan istri untuk biaya rumah tangga, penghasilan suami yang juga seorang PNS digunakan untuk keperluan bisnis.
Selama 27 tahun mengarungi bahtera rumah tangga, mereka seolah hidup dengan perannya masing-masing. Istri sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas mengurus anak, sedangkan suami sibuk dengan pekerjaan dan bisnis yang membuatnya hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga.
Namun sebagai istri yang baik, ia tidak mempermasalahkan apapun. Suami keluar, tidak diteleponin, handphone dan dompet suami tidak dicek. Sekalinya dicek dan menemukan isi chat yang "ganjil", saat dikonfirmasi ke suami dan suami "ngeles" bilang iseng, ia percaya saja. Ia berikan kepercayaan penuh sama suaminya.
Baginya, yang penting suaminya masih pulang ke rumah. Ada anak-anak yang sangat memerlukan sosok seorang ayah. Suaminya masih peduli dan perhatian kepada keempat anaknya, baginya itu telah lebih dari cukup.
Ia berusaha sangat keras untuk anak-anaknya, ikhlas tidak dinafkahi oleh suami karena suami berdalih gajinya bisa digunakan untuk tabungan anak-anak kelak. Ia memilih percaya kepada suami dibanding harus berdebat untuk hal-hal yang baginya tidak perlu. Ia mengalah demi semua bisa baik-baik saja.
Dan dari sinilah semua bermula.
Kepercayaan yang ia berikan kepada sang suami, ternyata disalah gunakan. Chat terlarang yang pernah ia temukan di ponsel suaminya yang dikata "iseng" ternyata sungguhan. Suaminya pulang larut malam ternyata untuk menghabiskan waktu dengan selingkuhannya. Uang yang katanya untuk tabungan anak-anak, ternyata untuk kesenangannya sendiri.
Miris? Memang miris dan sangat miris.
Tidak ada istri yang sempurna dan itu dimanfaatkan oleh tipikal lelaki tidak setia sebagai alasan agar bisa mendua. Tanpa ia sadari bahwa ia pun tidak sempurna namun istrinya tetap bertahan dengannya.
Seperti kutipan dari thread Asasalma yang lebih kurang berbunyi: "Apa iya perempuan dicerai karena tidak pandai bersolek di rumah? Lalu bagaimana kalo sudut pandang itu kita balik: Apakah istri berpaling dan minta cerai gara-gara suami di rumah cuma pake celana kolor dengan perut yang mulai membuncit ditambah dengkuran yang keras tiap tidur?"
Nggak kan? Karena memang istri yang normal itu sangat menghormati pernikahan. Baginya pernikahan adalah tempatnya mengabdikan diri, berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga yang ia cinta. Ia rendahkan standar bahagianya hanya demi menghormati suami, tidak menyusahkan suami serta agar semua berjalan baik-baik saja. Meski ia kadang lelah.
Ia mengalah bukan karena lemah, ia menahan hati dan pikiran untuk tidak curiga karena percaya. Semua itu karena ia cinta suaminya dan demi keutuhan rumah tangganya.
Lalu, apa kata yang lebih pantas dari kata "tidak tahu diri" untuk disematkan pada lelaki model Tae Oh dan kawan-kawan yang dianugerahi istri setulus ini?
Namun pada akhirnya semua kedok tetap akan terbuka. Pengkhianatan terkuak juga dan yang harus dilakukan oleh wanita terzolimi adalah menyerah. Lebih baik ikhlaskan semua dan mulai lagi dari awal. Dengan tetap bersyukur dan berusaha berdamai dengan masa lalu, cobalah untuk move on.
Seperti yang sukses dilakukan oleh Asasalma.
Terbukti, setelah memutuskan bercerai dan mengikhlaskan masa lalu, ia akhirnya move on dan hidup tenang dengan kasih sayang anak-anaknya. Mendulang kesuksesan anak-anak yang ia besarkan dengan usaha keras. Ia menjadi semakin segar, bertambah cantik dan tidak lagi sakit-sakitan.
Memang, sesuatu yang hanya menjadi toxic dalam hidup sebaiknya dilepaskan. Daripada terus ditahan. Bertahan dalam getir itu siksaan. Bukankah waktu seumur hidup itu sangatlah panjang?
0 Comments